Pilih Bahasa

Monday 25 September 2017

1 Muharram 1439 H Bersama Hidayatul Qur'an

Three in One : Khataman al Qur'an, Santunan Yatim dan Pay for Jariyah jadi satu kegiatan yang dikemas oleh Hidayatul Qur'an yang diselenggarakan di Masjid Al Hidayah Mega Regency Bekasi pada tanggal 1 Muharram 1439 H atau 21 september 2017



 Acara inipun  tidak lupa juga dijadikan sebagai sarana menjadikan sebagai majlis ilmu dengan mengupas Hikmah Berhijrah oleh Ust. In'amul Choiri
 Nampak ketua Hidayatul Qur'an sedang memberikan penjelasan apa itu Hidayatul Qur'an ?
 Pembacaan ayat suci al Qur'an adalah menjadi sesuatu yang penting didalam sebuah acara. Ust. A Fauzi dengan suara emasnya melantunkan ayat suci al Qur'an agar kita mengambil pelajaran dari tanda tanda kekuasaan Allah SWT
 Program "Pay for Jariyah" yang digagas oleh Hidayatul Qur'an juga mendistribusikan buku hasil infak dari para Donatur yang diperuntukkan anak yatim, TPA dan majlis ta'lim.
 Nampak penerima program Pay for jariyah dari Nahdhotul Abba
 Penyerahan buku dari program "Pay for Jariyah" diberikan kepada yayasan an nabawi untuk TPA diserahlan langsung oleh ketua HQ
 Penyerahan buku dari program "Pay for Jariyah" diberikan kepada yayasan Ihdal Ummam untuk anak yatim langsung diserahkan oleh Ketua DKM
 Didukung oleh generasi qur'an dari raudlotul athfal didalam membacakan sholawat yang diiringi  hadrah
 Infak jama'ah
 Nampak jama'ah yang hadir
  Nampak jama'ah yang hadir
 Penyerahan santunan anak yatim untuk 50 anak




























Monday 4 September 2017

Hendak Kemanakah kamu Pergi ???



Disarikan dari Khutbah Idul Adha 1438 H Oleh Ust In'amul Choiri di Masjid Jami' Al Hidayah Mega Regency Tanggal 1 sept 2017
Hadirin Jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah,

Puji syukur Alhamdulillah di pagi hari yang penuh barokah ini, kita berkumpul untuk melaksanakan shalat ‘Idul Adha. Baru saja kita laksanakan ruku’ dan sujud sebagai manifestasi perasaan taqwa kita kepada Allah SWT. dan sebentar lagi dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban yang juga sebagai bukti tekaqwaan kita kepada Allah SWT, Sebagaimana firman Allah SWT

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
Daging-daging dan darahnya (Qurban) itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya (al Hajj 31)

Kita agungkan nama-Nya, kita gemakan takbir dan tahmid sebagai pernyataan dan pengakuan atas keagungan Allah. kebahagian yang kita rasakan juga dirasakan umat muslim diseluruh belahan bumi terutama bagi saudara kita yang saat ini pergi haji. Mereka semua sudah melakukan wuquf diarofa kita doakan semoga membawa haji yang mabrur, sehat dan bisa kembali ketanah air dengan selamat. Aamiin.

Dan kita berkumpul pagi ini sebagai perwujudan ungkapan syukur kepada Allah Swt. Atas nikmat yang begitu banyak kita dapatkan, Dan  Sesungguhnya, Allah Swt tidak pernah mengharap syukur kita, tidak perlu syukur kita, karena syukur kita itu hanya akan kembali pada yang melakukan.

وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ
“Barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri
Bersyukur akan mengekalkan nikmat yang sudah ada dan akan menambah nikmat yang sudah didapatkan atau menambah nikmat baru,  Disebutkan dalam Alqur'an...
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah kondisi suatu kaum sampai mereka merubahnya sendiri..

Perubahan itu dimulai dari diri sendiri, Allah SWT sudah memberikan kenikmatan yang banyak pada masing-2 individu, seberapa besar syukur kepada Allah SWT maka akan semakin baik baginya,  Semakin bersyukur…semakin bertambah, BUKAN menunggu bertambah baru bersyukur TAPI dengan bersyukur PASTI bertambah, sesuai dengan janji Allah SWT
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ

Allahu akbar 3x
Hadirin Jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah,

Dalam kehidupan ini begitu banyak prinsip prinsip yang harus kita pegang teguh, belajarlah pada nabi Ibrahim sebagaimana diperintahkan oleh Allah swt

قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ
Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia (al mumtahana 4)

Prinsip prinsip yang bisa kita teladani dari nabi Ibrahim
1. Pertanyaan Allah Swt  pada Nabi Ibrahim
فَأَيْنَ تَذْهَبُونَ
ke manakah kamu akan pergi? (at takwir 26)

Pertanyaan ini ditanyakan disaat nabi Ibrahim yang dikenal milyader pada jamannya (seorang yang kaya raya) sedang membawa dan mengurusi 1000 ekor domba, 300 ekor lembu, dan 100 ekor unta
faiana tadzhabun??  ..( ke manakah kamu akan pergi?)

Nabi Ibrahim menjawab, “Inni dzahibun ila rabbi sayahdin” Sesungguhnya aku pergi menghadap Tuhanku dan Dia akan memberi petunjukan padaku 

Begitulah nabi Ibrahim mengerti betul bahwa tujuan akhir hidup manusia bukan kekayaan, bukan pangkat, bukan jabatan dan sebagainya, tetapi tujuan hidup sebenarnya adalah Allah Swt.
Pertanyaan Allah SWT pada Nabi Ibrahim adalah pertanyaan moral yang penuh makna: 

Hendak dibawa kemana jabatan dan pangkat kita?
Apakah jabatan dan pangkat itu  mengangkat  masyarakat atau justru mengikat masyarakat?
Apakah jabatan dan pangkat itu  memberdayakan umat atau justru memperdaya umat?
Apakah jabatan dan pangkat itu  menciptakan keadilan atau justru menciptakan kedzoliman?

Hendak dibawa kemana harta kita?
Apakah harta yang kita miliki sering masuk kotak amal atau justru kotak Mall?
Apakah harta yang kita miliki menguatkan ibadah kita atau justru melalaikan ibadah kita?

Hendak dibawa kendaraan kita ?
Apakah kendaraan kita sering dipakai membantu beribadah atau berfoya foya?

Hendak dibawa kemana ilmu kita?
Apakah ilmu kita untuk diamalkan atau justru dipamerkan?
Apakah ilmu kita mendatangkan takut kepada Allah atau justru melawan Allah?

Hendak dibawa kemana tubuh kita?
Apakah tubuh kita sering dipakai bersyukur atau justru kufur?
Apakah tubuh kita sering dipakai untuk tafakkur atau justru tidur?

Menjadi sangat penting untuk menanyakan kembali pertanyaan tsb pada kita ?? Karena saat ini secara fakta manusia cenderung menghindari apapun yang menyakitkan dan mengejar apapun yang dirasakan menyenangkan meskipun harus menerjang rambu-rambu agama !!

Sehingga yang dikejar hanyalah kehidupan materi dunia belaka. Kenapa nggak sholat ?? karena lagi ngurusin kerjaan, Kenapa nggak ngaji ?? karena kecapean baru pulang kerja, Kenapa nggak puasa??? Karena sedang bekerja dll. Sholat/ibadah kepada Allah dianggap penghalang dalam mencari dunia, padahal seharusnya kita mencari dunia untuk menguatkan ibadah kita kepada Allah SWT.

Rasulpun pernah mengingatkan kepada para kumpulan sahabatnya dengan suara yang sengaja dikeraskan, ketika melihat sahabatnya merasa kecapekan bekerja didunia, ada kekhawatiran dalam hidupnya, pesimis terhadap masa depannya.

Ya bilal arihna bi sholat “ Wahai bilal istirahatkan kami dengan sholat”. Maksudnya apa ucapan rasul ini? … Istirahat tentunya identik dengan tempat yang menyenangkan, Jadikan sholat (ibadah) adalah sesuatu yang menyenangkan hatimu, sebagai tujuan utamamu sehingga aktifitas yang lain didunia adalah sebagi pelengkap hidupmu

Inilah esensi jawaban nabi Ibrahim dari pertanyaan Allah diatas sehingga menjadikan keluarga nabi Ibrahim SUKSES dunia akhirat dijadikan teladan bagi umat sesudahnya sepanjang masa. Karena Ibadah kepada Allah/sholat dijadikan visi dan misi keluarga, bukan hanya sebagai MOTO saja akan tetapi setiap saat diikrarkan dihadapan Allah SWT

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
 Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku (Ibrahim 40)

Jadikan sholat sebagai kunci membangun kesuksesan keluargamu seperti keluarga Ibrahim :
karena sholat akan memperbaiki urusanmu,
karena sholat akan mendatangkan kebahagiaan bagimu,
karena sholat akan mendatangkan kejayaan / kesuksesan bagimu.

Allahu akbar 3x
Hadirin Jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah,

2. Berdoa
Salah satu yang sangat penting dalam hidup ini adalah berdoa, berdoa bukan hanya menunjukkan kelemahan kita sebagai manusia akan tetapi menunjukkan kita betul betul memerlukan Allah SWT karena Allah adalah segala galanya tempat bergantung bagi kita semua
a.       Mohon diberikan Negara yang aman tentram dan banyak rezki dalam bingkai taat kepada Allah SWT
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala (Ibrahim 35)

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian (al Baqara 126)

Tanah air atau Negara adalah sangat penting bagi kita, maka hendaknya dijaga dengan baik, jangan sampai kita kehilangan Negara dan tanah air. Karena akan menjadikan hidup sengsara. Jangan apatis akan tetapi berkaryalah yang terbaik untuk kemajuan dan kejayaan bangsa. Nabi ibrahimpun memohon diberikan Negara yang aman sentosa. Dalam konteks Negara yang sedang mengalami krisis moral seperti ini maka sudah sepatutnyalah kita berdoa agar negri kita dijadikan negri yang aman sentosa dan pemimpin kita diberikan petunjuk kebenaran dan mau menerima petunjuk kebenaran serta diberikan pemimpin2 yang sholeh dikemudian hari. Aamiin


Allahu akbar 3x
Hadirin Jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah
  
b.      Mohon diberikan Anak yang Sholeh.
Anak adalah symbol dari keberlangsungan kehidupan selanjutnya (keluarga, lingkungan bahkan Negara). Kehidupan selanjutnya akan sangat bergantung pada anak anak kita saat ini, bila anak anak saat ini adalah generasi yang Tholeh/Salah maka hancurlah kehidupan masyarakat berikutnya (mulai dari keluarga sampai Negara), akan tetapi bila anak ini generasi yang sholeh maka keluarga dan negarapun akan menjadi “Baldatun Thoyyibatun wa rabbun ghofur” maka Nabi Ibrahim meminta anak yang soleh
رَبِّ هَبْ لِى مِنَ الصَّلِحِيْنَ
Ya Allah berilah kami anak-anak yang soleh

Bukan anak yang Pintar, bukan anak yang kaya raya, bukan anak yang punya jabatan luar biasa, bukan anak yang punya pangkat setinggi langit yang diminta akan tetapi anak yang SHOLEH. Karena apalah arti anak kaya, anak berpangkat dan jabatan, anak yang pintar tapi mereka tidak sholeh.

Seberapa besar kesungguhan kita sebagai Orang tua mendoakan anak kita agar menjadi  anak sholeh padahal doa orang tua kepada anaknya seperti doa nabi kepada umatnya, doa orang tua terhadap anak adalah langsung diijabah oleh Allah SWT.

Meskipun kita telah berdoa tapi jangan sampai kita mengkhianati doa kita sendiri:
1.    Berdoa minta ilmu akan tetapi tidak mau belajar, tidak mau ngaji, tidak mau hadir di Majlis Ta’lim
2.    Berdoa minta sehat akan tetapi mengkonsumsi sesuatu yang haram, sesuatu yang membahayakan,
3.   Berdoa minta anak sholeh akan tetapi tidak memberi contoh kesholehan, tidak mau berkumpul dengan orang sholeh, tidak mau memberikan bekal pendidikan agar anak menjadi sholeh
4.    Berdoa minta rizki akan tetapi tidak mau berusaha, tidak mau bersedekah, tidak mau berempati kepada sesama.

Disamping peran orang tua, peran anak juga sangat menentukan dalam mencapai tujuan ini  yaitu “ ANAK MAU DIAJAK BEKERJASAMA, sebagimana nabi ismail menjawab didalam ayat ini


فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ
قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ


Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar"

Untuk menjadi anak  yang hebat, dicintai orang tuanya maka jadilah anak yang bisa diajak kerjasama oleh orang tuanya :

1.      Cintai bagaimanapun kondisi orang tuamu, 
2.      Banggakanlah apapun profesinya  
3.   Jangan malu membantu pekerjaan orang tua yang penting halal meskipun kelihatan tidak mentereng
4.      Bantulah mereka dengan senang hati

Semoga  keluarga kita akan menjadi keluarga-2 ibrahim baru yang akan memancarkan kejayaan dan kesuksesan dikemudian hari. Orang tua dan anak bisa bekerjasama mewujudkan Visi dan Misi “Menegakkan sholat”. Menjadi pemimpin2 masa depan bagi bangsa dan Negara ini  dan Indonesia  menjadi Negara yang aman sentosa dikarunia rizki yang melimpah dan selalu berada didalam petunjuk dan bimbingan Allah SWT.

Doa pada Khutbah ke-2

Ya Allah ampunilah dosa dan kesalahan kami, dosa orang tua kami, dosa anak istri kami, dosa guru-guru kami, dosa saudara saudara kami dan dosa saudara2 kami seiman. Wafatkanlah kami dalam kondisi ISLAM

Ya Allah ya kariim mulyakan mereka para orang tua dan guru guru kami disisa umurnya ya Allah dan jadikan akhir hayatnya husnul khotimah, lapangkankanlah kuburnya, dan tempatkanlah didalam surgaMu. Sayangi mereka ya Allah sebagaimana kasih sayang mereka kepada kami.

Ya Allah yang maha menyaksikan dan maha perkasa, berikan pertolongan saudara2 kami di pelestina, diRohingnya yang dibantai orang2 yang tidak punya sisi kemanusiaan, meskipun tokoh2 dunia membisu akan kebiadaban mereka akan tetapi Engkau tidak tidur ya Allah (Ya hayyu ya qoyyum Innaka ‘ala kulli syaiin qadiir), Engkaulah yang maha Melihat dan maha Kuasa dari segala sesuatu. Tolonglah mereka seperti Engkau menolong para kekaasiMu dari musuh-2 Mu.

Allohumma ahlakal kafarata wal musyrikiin, a’daa aka a’daaddin. Hancurkan orang orang kafir dan musyrik ya Allah .. musuhMu dan musuh agamaMu. Dan jangan Engkau datangkan disekitar kami ya Allah,  musuh – musuhMu karena dosa dan kesalahan kami ya Allah. Datangkan disekitar kami … orang orang sholeh. Orang orang yang mendatangkan rahmat Mu.

Jadikanlah ibadah qurban tahun ini sebagaii cambuk bagi kami untuk mempunyai semangat berqurban mensyiarkan agamaMu yang rahmatallil ‘alamiin, sehingga lebih banyak lagi orang orang yang mengerti bahwa islam memancarkan kasih sayang, islam mendatangkan kebaikan, islam menyelamatkan kehidupan dan islam mendatangkan keridloanMu ya Allah.

Ya Allah jadikan kampong ini, Negara ini menjadi  Thoyiib. Aman, sejahtera, rizki melimpah dan karuniakan kepada kami pemimpin yang amanah, pemimpin yang gampang dan mau menerima petunjukMu, Pemimpin yang mengantarkan kami menjadi bangsa yang besar dan bermartabat dalam siraman rahmat dan petunjukMu.

Jadikanlah anak anak kami adalah anak anak sholeh yang selalu mendirikan sholat, menjadi penyejuk bagi kami, dan jadikanlah mereka sebagai pemimpin  -pemimpin bangsa ini dan menjadi pemimpin bagi orang orang yang bertaqwa.