Pilih Bahasa

Friday 28 April 2017

Bekal Membangun Keluarga Bahagia



*) Disarikan dari Mauidloh Hasanah Ust. In’amul Choiri dalam rangka walimatul ursy di RT 06 Perum Mega Regency Blok D tanggal 23 April 2017
Bersama Ust Fauzi Pemilik suara emas ketika bertilawah al Qur'an (Mabruk)

Puji syukur alhamdulillah kita semua dapat menghadiri undangan walimatul ursy. Insyallah apa yang kita lakukan mendapatkan nilai ibadah disisi Allah SWT karena kita memenuhi perintah rasululllah SAW
وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ

Apabila ada saudara muslim mengundang maka penuhilah undangannya (hak muslim terhadap muslim yang lainnya)

Kita berdoa kepada Allah SWT semoga pulang dari sini hidup kita tambah berkah, keluarga kita dijadikan sakinah mawaddah warahmah dan anak anak kita menjadi anak yang sholih sholihah. Aamiin

Sholawat dan salam semoga senantiasa kepada junjungan kita khotamun nabiyyin, sayidina wamaulana Muhammad SAW dan juga keluarga, sahabat dan semua pengikutnya ila yaumiddiin
Hadirin  yang dirahmati Allah SWT

Nikah itu hukumnya SUNNAH. Akan tetapi  setelah menikah menjadi WAJIB  hukumnya  menjadikan keluarganya menjadi keluarga yang BAHAGIA. Seorang suami mempunyai komitmen membangun keluarganya jadi keluarga bahagia begitupun sebaliknya seorang istri punya komitmen membentuk keluarganya jadi keluarga bahagia. 

Nikah itu menyatukan 2 hati yang berbeda bukan menjadikanya satu, berbeda untuk membuat harmoni yang indah, membangun keluarga yang penuh warna, maka perlu di waspadai  berbeda  saling menghambat dan melemahkan dan maunya menang sendiri, maka kuncinya adalah masing masing proaktif : Seorang suami hendaknya tidak hanya minta dilayani, tidak hanya minta diperhatikan akan tetapi bagaimana menjadi suami yang mampu melayani, menjadi suami yang mampu  memperhatikan begitu juga sebaliknya seorang istri tidak hanya ingin didengarkan, tidak hanya ingin di layani akan tetapi istri yang mampu mendengarkan, seorang istri yang mampu melayani. Kunci semuanya adalah komunikasi dan Memahami

Didalam menjalani rumah tangga pastinya jalannya tidak selalu datar atau mulus suatu saat akan menanjak, akan ada lubang yang harus dihindari, jalan terjal atau bahkan licin dll. Untuk itu harus mengerti tujuan dari pernikahan itu (yaitu menjadikan keluarganya bahagia) agar tidak berhenti ditengah jalan ketika ada badai menerjang .

Cerita Lukmanul  Hakim dengan anaknya dapat menjadi pembelajaran bagi kita. Lukmanul Hakim ingin memberikan pesan mendalam bagi putranya dalam menghadapi kehidupan. Diajaknya anaknya keluar rumah ketempat-2 keramaian sambil membawa seekor keledai.

Lukmanul Hakim : Kamu tuntun keledainya saya yang menunggang diatas keledainya
Anak : Iya Bapak
Masyarakat yang melihat : Itu Bapak tidak punya kasihan sama anaknya, masak anaknya disuruh menuntun keledai dia enak enakan diatas keledai

Mendengar omongan masyarakat seperti itu
Lukmanul Hakim : Sekarang giliran kamu wahai anakku yang menunggang diatas keledainya saya yang menuntun
Anak : Iya Bapak
Masyarakat yang melihat : Itu anak tidak punya sopan santun, masak bapaknya disuruh menuntun keledai dia enak enakan diatas keledai

Mendengar omongan masyarakat seperti itu
Lukmanul Hakim : Sekarang kita naik berdua diatas keledai
Anak : Iya Bapak
Masyarakat yang melihat : Itu anak dan bapak tidak punya perasaan, masa keledai kecil ditunggangi 2 orang

Mendengar omongan masyarakat seperti itu
Lukmanul Hakim : Sekarang kita turun berdua dan menuntun keledainya
Anak : Iya Bapak
Masyarakat yang melihat : Itu anak dan bapak tidak bisa berfikir apa ya.. keledainya sehat kok tidak di naiki malah dituntun.

Lukmanul Hakim mengatakan pada anaknya : Begitulah kehidupan di dunia, apapun yang engkau lakukan, dimanapun posisimu engkau akan mendapatkan cobaan dan hambatan, penilaian dari sekelilingmu.  Jangan berhenti dan menghindar dari cobaan itu, akan tetapi tetaplah berjalan menuju tujuanmu niscaya engkau akan sampai pada tempat tujuanmu. Untuk itu suami istri harus mengerti modal utama atau pondasi untuk membangun rumah tangga agar sampai pada tujuannya.

Apa Modal yang diperlukan …???

Nabi Muhammad SAW kalau memberikan khutbah nikah, memberikan mauidloh pada pernikahan selalu ayat yang dibaca adalah

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Ternyata Modal Utama atau pondasi dari membangun pernikahan yang disampaikan nabi Muhammad SAW  itu adalah TAQWA. Mungkin ada yang nggak yakin dan berpendapat lain, misalnya modal agar pernikahan itu bahagia adalah “UANG”. Jawabannya BUKAN,  uang mungkin bisa menjadi salah satu komponen kebahagian akan tetapi bukan utama. Kita banyak melihat dan mendengar dari berita surat kabar ataupun televisi banyak para artis, orang-orang yang berduit pernikahannya hanya seumur jagung.

TAQWA ( تقوى ) menurut imam Nawawi al Bantani terdiri dari 4 huruf

1. ( ت  ) artinya Tawadlu’
Saling menghormati satu dengan yang lain, Suami menghormati istrinya, istrinya menghormati suaminya, Mertua menghormati menantunya begitu juga sebaliknya menantu menghormati mertua dll. Satu sama lainnya saling menjaga  agar tertata keharmonisan didalam rumah tangga. Suami tidak boleh memanggil dengan panggilan yang tidak baik sama istrinya
Istri tidak boleh memberikan julukan yang tidak pantas bagi suaminya.

Menganggap mertua adalah seperti orang tuanya sendiri karena memang  kategori orang tua itu ada 3 macam
a.       Orang Yang melahirkanmu (Ibu Bapak kandung)
b.      Orang yang menikahkan (Ibu Bapak mertua)
c.       Orang yang mengajarimu (Guru gurumu)

2. (ق  ) artinya Qana’ah
Menerima dengan lapang dada kondisi masing masing. Istri tidak menuntut suaminya sesuatu yang diluar kemampuannya. Suami juga tidak menuntut istri yang tidak bisa diusahakannya. Menerima dan saling menutupi kekurangan masing masing  akan menjadikan kehidupan keluarganya harmoni
Suami mengerti kewajibannya yaitu menjadi pemimpin rumah tangga (mampu mengarahkan bila ada anggotanya  salah, mampu memberikan pedoman agar keluarganya sampai pada tujuannya) dan memberikan nafkah

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ

Seorang istri mengerti kewajibannya (menjadi penyejuk bagi suami dan keluarganya/melayani dengan hati, menjadi ibu bagi anak anaknya, menjaga kehormatan keluarga)

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
  
3. (و ) artinya Wara’
Menjaga diri dari sesuatu yang merusak pernikahan. Istri menjaga harta suami ketika suami sedang tidak ada ditempat dan harta yang paling berharga bagi suami adalah dirinya sendiri (yaitu istri). Maka jaga sebaik baiknya. Begitu juga suami didalam mencari rizki agar hati hati untuk mendapatkan rizki yang halal.

4. (ى ) artinya Yakin
Meyakini bahwa  pernikahan adalah menjalankan perintah Allah dan rasulnya, Niat menjalankan perintah Allah dan rasulnya. maka insyaallah pertolongan Allah akan senantiasa di dapatkan didalam membina keluarga dan mendapatkan keberuntungan yang besar disisi Allah SWT.

مَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ

Semoga keluarga yang baru mengikat tali pernikahan ini dan juga keluarga kita semua dijadikan oleh Allah keluarga yang sakina mawadda warahmah dan mempunyai keturunan anak anak yang sholih sholiha. Aamiin.

Doa minta diberi kesabaran


Thursday 27 April 2017

Bekal untuk anak kita dari Rasulullah SAW



*) Disarikan dari khutbah jum’at Ust. In’amul Choiri di Masjid Al Hikmah PT. Impact Pratama Industri, Tbk Delta Silicon II Lippo Cikarang Tanggal 24 Maret 2017


Puji  syukur alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT karena diberikan kesehatan dan kesempatan untuk dapat melaksanakan salah satu bentuk taat kepada Allah SWT yaitu melaksanakan sholat jum’at berjama’ah. Banyak saudara kita yang tidak bisa hadir melaksanakan sholat jum’at  karena sakit, ada juga saudara kita tidak bisa hadir melaksanakan sholat jum’at karena sedang perjalanan. Mereka diperbolehkan meninggalkan sholat jum’at karena ada udzur syar’i akan tetapi ada saudara kita saat ini yang tidak bisa hadir melaksanakan sholat jum’at bukan karena sesuatu sebab yang diperbolehkan secara syar’i akan tetapi karena dicabutnya keimanannya oleh Allah SWT. Alhamdulillah semoga keimanan yang ada didiri kita ini akan tetap ada ila akhirul hayat. Aamiin

Sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan dan idola bagi kita semua dalam segala sendi kehidupan.

Rasulullah Bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Dailami dari saidina Ali bin Abi Tholib.

أَدِّبُوْا أَوْلاَدَكُمْ عَلَى ثَلاَثِ خِصَالٍ حُبِّ نَبِيِّكُمْ وَحُبِّ أَهْلِ بَيْتِهِ وَحُبِّ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ

Artinya : Didiklah anak-anakmu atas tiga perkara : Kecintaan kepada Nabimu, Kecintaan kepada Ahlul Baitnya, dan cinta membaca Al-Qur’an.”. 

Kalau melihat hadist ini rasulullah memerintahkan kita sebagai orang tua agar membekali anak anak dengan 3 hal pokok untuk menuju kebahagian dan kesuksesan hidup dan juga sebagai seorang anak mau menerima dan mencari ke 3 bekal tersebut

1. Cinta Kepada nabi Muhammad saw

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Cinta kepada nabi maka secara otomatis mencintai Allah dan Allahpun mencintainya. Bukti cinta nabi adalah dengan mengikuti nabi Muhammad SAW dan melaksanakan perintah-perintahnya, mencontoh akhlaknya. Dan tidak lupa untuk senantiasa bersholawat dan salam kepada beliau.

2. Cinta Kepada Ahlul Bait
Yang dimaksud ahlul bait ini ada 2 makna menurut ulama’
a.       Dzurriyah rasulullah
Yang dimaksud dzurriyah rasulullah adalah yang kita kenal dengan sebutan Sayyid, Habaib. Mereka adalah keturunan rasulullah SAW. Kalau ada pertanyaan dalam hati kita bukannya putra putranya  rasul (laki-laki) meninggal semua ???

Inilah hikmah gelar nabi Muhammad sebagai sayyidul anbiya’ wal mursalin (pemimpinnya para nabi) dan Khotaminnabiyyin (penutup segala bentuk kenabian dan kerasulan). Putra putra beliau (laki-laki) semua diambil oleh Allah sebelum usia baligh.

Kalau putra laki-laki nabi hidup maka seharusnya pantas menjadi nabi karena nabi Muhammad adalah sayyidul anbiya’ wal mursalin  karena nabi nabi sebelumnya banyak yang ayahnya adalah seorang nabi (contoh: nabi Ismail ayahnya nabi Ibrahim, nabi Ishaq ayahnya nabi Ibrahim, nabi Yahya ayahnya nabi Zakariyah, nabi Yusuf ayahnya nabi Ya'kub dll) sedangkan nabi Muhammad adalah Khotaminnabiyyin (tidak ada nabi lagi setelahnya).

Ketika semua putranya diambil oleh Allah maka masyarakat kafir quraisy pun mengejek dan menghina  mengatakan : Muhammad Abtar .. Muhammad Mandul, Maka Allah pun menjawab ejekan kaum kafir quraisy ini dengan menurunkan surat al kaustar.

Dan rasulpun mempertegas dengan sabda beliau : “ Semua manusia mempunyai ikatan keturunan keayahnya, kecuali anak-anak Fathimah, maka kepadakulah bersambung ikatan keturunan mereka dan akulah ayah-ayah mereka.”. (HR Thabrani).

Cintainya mereka (ahlul bait), jangan membenci mereka..kita lihat kondisi sekarang di social media, diberita berita seakan ada yang  menebarkan kebencian kepada ahlul bait. Jangankan ke ahlul Bait menebar kebencian kepada sesama  muslim saja kita dilarang. Takutlah dengan yang disabdakan rasulullah SAW.

وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَا يُبْغِضُنَا اَهْلَ اْلبَيْبِ رَجُلٌ إِلَّا اَدْخَلَهُ النَّارَ

Artinya : Demi jiwaku ditangan-Nya tiada seorang membenci kami Ahlul Bayt, kecuali akan dicampakkan oleh Allah ke dalam neraka.”. (HR. Al-Hakim, Ibnu Hibban)

b.      Ulama’
إن الْعُلُمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ،

Ulama’ adalah pewaris para nabi. Cintai mereka karena mereka adalah ahlul bait nabi, Jangan dikriminalisasi, jangan dilecehkan, jangan biarkan tabiat mencaci maki kepada ulama’ berkembang, jangan biarkan adu domba antar ulama dilaksanakan. Seharusnya dekati mereka, hormati mereka, duduklah bersama mereka insyallah keberkahan kampung kita dapat bertambah dan lebih luas lagi  daerah kita negara kita akan terwujud menjadi

بلدة طيبة و رب غفور

3. Membaca Al Qur’an
Membaca Al Qur’an merupakan perkara dasar yang hendaknya diajarkan kepada manusia. Semua hamba hamba Allah harus bisa membaca al Qur’an, karena al Qur’an adalah Kalamullah dan menjadi hal pokok didalam melakukan ibadah ibadah yang lain. Misalnya sholat

Pastikan putra putri kita diberikan bekal dapat membaca al Qur’an sebagai pengantar menuju kebahagian dan kesuksesan dunia akhirat.

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ، فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ.

Al Qur’an yang dibaca akan memberikan syafaat dihari kiamat (HR Muslim)

Demikian semoga 3 hal yang disampaikan rasulullah SAW dapat kita laksanakan dengan sebaik baiknya sehingga anak anak kita akan menjadi generasi yang sholeh sholeh yang akan membawa keberkahan bagi sekelilingnya dikemudian hari. Aamiin.

Wednesday 26 April 2017

Bertilawah al Qur'an ketika bertemu dengan ayat rahmat atau ayat adzab (2)


KAJIAN Ke#11 Risalatul Qoriin

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ , أَمَّا بَعْد

Sahabat-sahabat qur’ani HQ yang dirahmati Allah SWT
HQ Souvenir

Melanjutkan kajian ke 10 tentang cara Rasulullah saw membaca al Qur’an yaitu berhenti dan berdoa pada ayat tertentu. Dan para ulama sudah mengumpulkan dimana kita harusnya berdoa dan memohon perlindungan ketika kita membaca al Qur’an baik kita membaca al Qur’an didalam sholat maupun diluar sholat. Tempat tempat tersebut adalah

3. Ketika sampai di suratul Baqarah juz 2 ayat 186 yaitu

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ
فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Disunnahkan untuk berdoa memohon kepada Allah SWT dengan “Doa apa saja yang sesuai dengan keinginan kita dunia akhirat”.

4. Ketika kita sampai surat al An’am di  juz 8 ayat 124  yaitu
وَإِذَا جَاءَتْهُمْ آيَةٌ قَالُوا لَنْ نُؤْمِنَ حَتَّىٰ نُؤْتَىٰ مِثْلَ مَا أُوتِيَ رُسُلُ اللَّهِ  

Posisinya kalimat ini adalah bukan diakhir ayat akan tetapi pada kalimat yang ditandai dengan tanda waqaf (م) yaitu waqaf lazim (tanda waqaf ini mengingatkan bagi pembaca al Qur’an harus berhenti.) 

Ketika sampai kalimat di waqaf lazim inilah kita disunnahkan untuk “membaca doa memohon kepada Allah SWT dengan doa apa saja yang sesuai dengan keinginan kita dunia akhirat.” Setelah itu dibaca kelanjutan ayatnya

Demikian semoga kita senantiasa diberikan semangat untuk mengkaji al Qur’an dari segala sisinya termasuk keutamaan dan maknanya dan tentunya dengan mengamalkannya. Insyaallah kita akan dibimbing oleh Allah SWT menjadi ahlul Qur’an yang akan diberikan syafaat di yaumul qiyamah. Aamiin

Wallahu a’lam

By In'amul Choiri

Tuesday 25 April 2017

Menguatkan keimanan dan menggapai kesuksesan dari peristiwa Isra dan mi'raj



PHBI Masjid Al Hidayah bekerjasama dengan Hidayatul Qur'an Mega Regency menyelenggarakan Peringatan Isra dan Mi'raj nabi Muhammad SAW dan Santunan Anak yatim dengan Mauidho Hasanah Ust. In'amul Choiri
Mahallul Qiyam yang penuh Makna

Berikut Petikan Mauidhonya:

Puji syukur alhamdulillah kita dapat berkumpul untuk memperingati peristiwa spektakuler yang dialami nabi Muhammad SAW yaitu isra dan mi’raj nabi Muhammad saw semoga kita menjadi hamba Allah yang mendapatkan kebaikan yang spektakuler disisi Allah SWT

Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad beserta keluarga, sahabat dan para tabiin dan pengikutnya. Aamiin

Peristiwa isra’ dan mi’raj adalah adalah peristiwa yang luar biasa, peristiwa yang spektakuler yang diberikan Allah SWT kepada  nabi Muhammad SAW. Yaitu diperjalankan dari Masjidil  haram ke masjidil aqsha, kemudian naik ke sidratul muntaha menghadap Allah dalam waktu yang tidak lebih dari 1/3 malam.
Ketika peristiwa ini diceritakan kepada para sahabat dan kaum quraisy, mereka banyak yang tidak mempercayai bahkan ada yang murtad keluar islam, akan tetapi ketika sahabat abu bakar ditanya tentang apa yang di ceritakan Muhammad, Maka abu bakarpun mengatakan : Andai saja Muhammad bercerita lebih dari itu maka saya akan mempercayainya. Inilah keimanan abu bakar maka dia mendapatkan gelar as siddiq (yang membenarkan)

Banya orang quraisy mencibir, menghina, mengatakan Muhammad pembohong maka Allah swt menurunkan ayat al Qur’an

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya : Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

Allah SWT mengawali ayat ini dengan lafadz (   سُبْحَانَ الَّذِي   ), kalimat yang senantiasa dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang menakjubkan.
1. Allah memberitahukan bahwa  berita yang akan diinformasikan ini adalah sesuatu yang spektakuler.
2. Allah memberikan penegasan mengenai kebenaran informasi yang diceritakan kekasihnya nabi Muhammad SAW


Ketika peristiwa isra mi’raj ini diceritakan kepada kita, kira kira kita seperti abu bakar atau kaum quraisy yang murtad ????
Allah menyatakan didalam al qur’an
وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ حَدِيثًا
Ucapan siapa yang lebih benar dibandingkan dengan Allah SWT ???

Apa yang disampaikan Allah di dalam al Qur’an tidak ada yang pernah salah, tidak pernah meleset, kebenarannya adalah kebenaran mutlak. Misalnya Allah mengatakan
الم . غُلِبَتِ الرُّومُ

Alif Laam Miim . Telah dikalahkan bangsa Rumawi, (Bangsa romawi yang waktu itu merupakan kerajaan yang kokoh, tentaranya hebat, penduduknya cerdas akan tetapi dikabarkan oleh Allah terkalahkan… Bagaimana kebenaran yang diceritakan al Qur’an… Terbukti !

اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ

Telah dekat datang qiyamat dan  bulan pernah terbelah (peneliti antariksa mengatakan “Kami mendapati secara pasti dari batu2-an yang terpisah (karena) terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!, Bagaimana kebenaran yang diceritakan al Qur’an … Terbukti !)

مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ .  بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَا يَبْغِيَانِ

Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Bagaimana kebenaran yang diceritakan al Qur’an … Terbukti !

Ketika Allah mengatakan itu didalam al Qur’an peristiwa isra’ dan mi’raj maka tentunya hal tersebut adalah kejadian yang benar. Bagaimana hal tersebut bisa di rasionalkan …??? 14 abad yang lalu ada seseorang mampu melakukan perjalanan dari masjidil haram ke masjidil aqsho dilanjutkan ke sidratul muntaha (diatas langi yang ke 7) dan kembali ke mekkah dalam waktu tidak lebih dari 1/3 malam ???

Sebelum nabi Muhammad yaitu pada jaman nabi sulaiman a.s ketika ratu balqis beserta tentaranya (yaman) akan mendatangi kerajaan nabi Sulaiman (Palestina) jarak perjalanan ± 2 bulan berkuda, akan tetapi raja sulaiman minta para pembantunya mendatangkan singgasana ratu Balqis sebelum rombongan itu datang dikerajaannya.
قَالَ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ أَيُّكُمْ يَأْتِينِي بِعَرْشِهَا قَبْلَ أَنْ يَأْتُونِي مُسْلِمِينَ

Berkata Sulaiman: "Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri"

قَالَ عِفْرِيتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ ۖ وَإِنِّي عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ أَمِينٌ

Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya".

قَالَ الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ

Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip

Jadi jaman nabi sulaiman bangsa jin dan mampu memindahkan singgasana dalam hitungan detik dan lebih hebat lagi  manusia yang Alim mampu memindahkan singgasana ratu balqis secepat “kedipan mata” padahal jarak 2 bulan perjalanan berkuda

Padahal mereka semua makhluknya Allah SWT. Sedangkan peristiwa isra dan mi’raj yang memperjalankan adalah Allah SWT dzat yang maha kuasa atas segala sesuatu.., Masihkah ada keraguan dihati kita ???

Bertemunya nabi dengan sang kholiknya adalah kemulyaan dan kesuksesan yang paling besar seorang hamba. Maka pelajaran yang dapat kita ambil dalam peristiwa isra dan mi’raj ini

1. Untuk mendapatkan kesuksesan hidup salah satu petunjuk  sesuai  peristiwa ini adalah senantiasa menjaga langkahnya ke masjid (menjaga sholat berjamaah), menghidup hidupi masjid, memakmurkan masjid.
2. Taat menjalankan perintah Allah (yang sudah jelas disampaikan ke kita yaitu al Qur’an). Memahami cita cita al Qur’an diantaranya

a.       Memberikan petunjuk dan menggembirakan orang orang yang beriman
Contoh : seperti kegiatan malam ini dengan membagi kebahagiaan dengan anak anak yatim dan juga 2 anaka muallaf yang belum 1 bulan masuk islam. Sehingga kegembiraan anak anak ini dapat ikut kita rasakan.
b.      Memberikan petunjuk dan rahmat bagi orang orang yang berbuat baik
Senantiasa menebarkan kebaikan didalam hidup ini niscaya rahmat Allah akan memancar kepada kita semua.
c.       Memberikan petunjuk dan peringatan bagi orang yang cerdas.
Seperti rasulullah meskipun sudah sampai dipuncak kesuksesan akan tetapi masih mau kembali kebumi (sebagai abdun). Amalannya tetap membumi meskipun prestasinya melangit.

Insyaallah akan mengantarkan kita sebagi pribadi pribadi yang sukses. Aamiin.

*) Disarikan dari Mauidlo Hasanah Ust. In'amul Choiri pada peringatan Isra' dan Mi'raj nabi Muhammad SAW di Masjid Al Hidayah Tanggal 24 April 2017