Pilih Bahasa

Wednesday 15 March 2017

Khataman al Qur'an


KAJIAN Ke#5 Risalatul Qoriin 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ , أَمَّا بَعْد

Sahabat-sahabat qur’ani HQ yang dirahmati Allah SWT

Pada kajian ini kami akan sampaikan mengenai khotmil Qur’an atau khataman al Qur'an. Mengkatamkan al Qur’an atau majlis khotmil Qur’an adalah sesuatu yang sangat ditunggu oleh para pembaca al Qur’an. Hal ini tentunya merujuk kepada hadist-hadist nabi Muhammad saw, aktifitas para sahabat, tabiin dan salafuussholih. 

Seperti yang dicantumkan dalam kitab musnad imam Ad Dariimi melalui Abdullah bin Abbas r.a bahwasannya beliau (Abdullah bin Abbas) menugaskan seseorang lelaki untuk mengawasi orang-orang yang membaca al Qur’an, apabila orang-orang yang membaca al Qur’an ini hendak mengkhatamkan al Qur’an  maka laki-laki ini memberitahukan kepada sahabat Abdullah bin Abbas, sehingga beliau datang duduk bersama mereka untuk mengaminkan doa yang dipanjatkan.

Dan juga diriwayatkan Abu Dawud dengan riwayat shohih melalui Qatada (seorang tabiin agung) murid dari sahabat Anas bin Malik. Beliau menceritakan bahwa ketika sahabat Anas bin Malik hendak mengkhatamkan al Qur’an maka beliau mengumpulkan seluruh anggota keluarganya untuk mengaminkan doa yang dibaca pada khotmil Qur’an.

Dan juga diriwayatkan dari hakam bin utaibah (seorang tabiin) sanad yang shohih bahwa Mujahid dan Abda ibnu Abu Lubabah senantiasa mengundang kepada khalayak ketika hendak mengkhatamkan al Qur’an . Mengapa ? karena Doa yang dipanjatkan pada khotmil Qur’an itu diijabah oleh Allah SWT. Atau dalam redaksi lain “Sesungguhnya rahmat Allah itu diturunkan ketika khatam al Qur’an

Dari beberapa riwayat diatas maka para ulama’ menghukumi mengkhatamkan al Qur’an dengan hukum Sunnah Muaakkad

Cara Khotmil Qur’an adalah apabila orang sudah selesai didalam khatamannya maka disunnahkan langsung segera memulai lagi dengan bacaan barunya yang berhubungan dengan khatamannya itu. Hal ini berdasarkan dalil dari hadist nabi dari jalur sahabat Anas bin Malik r.a
خَيْر الْأَعمال  حَلُ  وَرحْلةَ , ومهما..  , افتتحة الْقُرْنِ و ختمه    

Khoirul a’maali hillu warrihlatu, wamahuma ?, qaala : iftitahul qur’ani wa khotmuhu

Sebaik baiknya amal perbuatan ialah al hillu dan ar rihlah. Lalu ditanyakan oleh sahabat “ Apakah arti keduanya ya rasulullah?” Nabi SAW menjawab. Memulai bacaan al Qur’an dan pengkhatamannya (yakni sesudah mengkhatamkannya) 

Dari rujukan diatas maka tata cara kita didalam mengkhtamkan al Qur’an ketika sudah sampai ayat terakhir dari tertibnya urutan al Qur’an yaitu surat annas dilanjutkan

1. Membaca suratul fatihah
2. Membaca surat al Baqarah ayat 1 s/d 5
3. Kalimat tashdiq

    (وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلًا ۚ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ)

4. Ditutup baca Doa khotmil
Demikian tata cara khataman al Qur'an dan yang telah diajarkan guru kami semoga bermanfaat dan dapat kita amalkan didalam bertilawah al Qur'an.
 

Wallahu a’lam

By In'amul Choiri

No comments:

Post a Comment